Seorang muslimah sejati bukan dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata. Wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil, tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi.
Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempesona itu.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari mana kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran.
Berdasarkan ayat 31, surah An Nur, Abdulllah Ibnu Abbas dan lain-lainnya berpendapat, “seorang wanita islam hanya boleh menampakkan wajah, dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram.” (Dr. said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir)
“janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga menghairahkan orang yang ada perasaan dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik.” (Qs. Al Ahzab : 32)
Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian modern, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya.
Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalanan, tetapi dilihat dari kekhawatirannya dirinyalah yang mengundang orang akan tergoda.
Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa ridha dan kehambaan kepada Tuhannya, dan ia senantiasa bersyukur dengan segala kurniaanyang diberi.
Muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
“apabila seorang perempuan solat lima waktu, puasa dibulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga dari pintu-pintu yang ia kehendaki.” (HR. Al Bazzar)
No comments:
Post a Comment